Perahu 1
Sabtu, Agustus 16, 2008
April 2007
Perahu itu.
Perahu kecil itu dengan percaya diri membelah lautan seluas 2/3 langit di atas bumi. Berkelana seorang diri. Adu kekuatan dengan ombak. Adu kecepatan dengan lumba-lumba. Adu berisik dengan paus. Menunggu menemukan atau dihampiri pulau. Tapi di tengah samudera yang cerdik, sulit ditebak, berapa lama perahu itu akan bertahan?
Perahu itu sederhana. Dok beralaskan kayu dari ujung buritan sampai haluan. Di tengah dok terdapat sebuah bilik, tempat kemudi. Di dalam bilik itu pula, ada tangga turun yang bersambung pada sebuah bilik. Bilik penumpang yang menyimpan segala hal yang terpenting baginya. Hati, Harga Diri, dan Amanat Orangtua.
Lima belas setengah tahun lamanya Perahu mengemban tanggung jawab menenteng Hati di dalam perutnya. Penat Hati disekap dalam bilik melulu. Sekalipun dilepas, ia hanya bisa mondar-mandir dok beralaskan kayu dari ujung buritan sampai haluan. Tiap kali menemukan atau dihampiri pulau, bersoraklah si Hati. Pulau-pulau tersebut juga bersorak, memanggil Perahu untuk mendekat. Perahu sempat mencicipi deburan ombak sekitar pulau-pulau itu. Hati pun berharap agar Perahu mau berlabuh di sana. Namun, ternyata Perahu memilih pergi melaut. Melaut. Melaut. Melaut menjauhi pulau-pulau itu.
---------------------------------------------------
WHAT'S UP
Bonsoir. Comment allez vou?
ahaha,, bahasa prancis asik tapi ribeet . .
--------------------------------------------
QUOTE OF THE DAY"He who doesn't know how to be quiet rarely knows how to speak well."
-Pierre Charron, De La Sagesse-
mw tw bhsa prancisnya gkk? keren lowh . .
comment dulu doonk . . ;)
Label: in my mind, story-telling
Time's too fast to wait. Life's too cool to be wasted. Human's a fool to laugh at. So let's just enjoy every rockin' moment.
21.34