Perahu 2
Selasa, Agustus 19, 2008
Perahu itu...Pada bulan April kelabu terguncang ombak hebat. Terbifurkasi perahu mungil itu. Hati, Harga Diri, dan Amanat Orangtua terkocok-kocok di dalam perutnya. Karamlah ia jikalau tidak ada teman-temannya, baik perahu lain maupun pulau. Tapi nyatanya ia tidak karam.Pada bulan April yang sama, Perahu mendekati sebuah pulau. Sudah lama ia mengetahui pulau itu, namun baru sekarang ia tertarik untuk berenang lebih dekat. Pulau itu hangat. Sesuai dengan yang dibutuhkan perahu itu setelah apa yang ia alami. Pulau itu sendiri juga menghasut, menarik perahu itu untuk berlabuh. Menitipkan Hati-nya. Namun Perahu memilih untuk menolak. Ia hendak melaut. Melaut. Melaut tapi kemudian ia terhenti.Hati-nya tertinggal di pulau itu.Perahu pun memutuskan untuk berlabuh. Keputusannya itu memicu pertentangan Amanat."Belum waktunya!""Bukan pulau yang aman!""Kamu tidak akan cocok dengan pulau ini!"Lantas kapan aku berlabuh? Memangnya kamu yang susah payah menenteng-nenteng Hati ke mana-mana?
Amanat bungkam. Ia pun memilih tidur panjang di dalam bilik dalam perut Perahu, ditemani Harga Diri. Perahu tidak menyia-nyiakan kesempatan berlabuh itu.Perahu pun berlabuh.Perahu tidak paham akan luka yang dialami Amanat.-----------------------------------------------------QUOTE OF THE DAY"Better to do something imperfectly than to do nothing flawlessly."Label: in my mind, story-telling
Time's too fast to wait. Life's too cool to be wasted. Human's a fool to laugh at. So let's just enjoy every rockin' moment.
16.16