Biarlah Saya
Jumat, September 19, 2008
Saya ingin bersastraMau muntah rasanya otak ini.Saya butuh menulis.Saya tidak peduli apakah kata-kata saya cukup berat.
Bergengsi.
Intelek.
Sastra bukan soal kata-kata yang sulit dipahami.
Kepala saya penat.
Tapi saya ingin bersastra.
Benarkah manusia hanya peduli dengan diri mereka sendiri?Faktakah bahwa merekayang saya anggap sahabat,teman sejati,orang kepercayaan,ternyata hanya asyik dengan dunia mereka sendiri?Atau sayakah yang berlebihan?Tapi.Beri tahu mereka semua,wahai manusia jahanam.Saya di sini kesepian.
Tertinggal.
Hilang.
Adakah dia yang selalu eksis dalam hidup saya?Di luar sana?Tidak.Ada.Yang.Tahu.Kecuali.Tuhan.Maka diamlah wahai manusia jahanam.Tunjukan saja ketidakpedulianmu.Tinggalkan saja saya dalam dunia saya sendiri.Datanglah bila hati nuranimu sadar.Peduli.Rindu.Butuh.
Saya.
Tapi sekarang...Biarlah saya bersastra.Label: mine to publish
Time's too fast to wait. Life's too cool to be wasted. Human's a fool to laugh at. So let's just enjoy every rockin' moment.
17.54