Images taken from foto decadent.
Textures & brushes used from gender and JC.
Layout concept and coding by bias-ED.
how deep is your love?
Kamis, Oktober 16, 2008
saudari-saudara...
biarlah alunan melodi ini, menyusupi diamnya malammu... biarlah tuturan kisah ini, mengaliri penatnya pikiranmu... ratapilah jahanamnya dunia ini, ijinkan kami menambah pusing kepalamu...
-intro dahsyat berupa puisi dahsyat yang cuma bakal disusul tsunami caci-maki yang dahsyat-
---------------------------------------------------- RABU, 08-10-'08 hari nie adalah hari penuh rekor. pertama,, nyaris setengah soal2 ulangan gue gkk bisa (klo gkk ngonek lirik aja sila nomer 1 di 2post sblmny). kedua,, mendekam di iLP paling lama seumur-umur gue les di situ.
oke,, jadi, hai anak-anak manusia, seperti yang klian tahu [atau tidak?], gue dengan lugunya ngambil kelas ILP PRESS, padahal awal2 kelas 11 tuh paling rawan, karena perlu adaptasi gede2an.
nahhh.. nii harii gue pulang skul,, udah dengan kepala berat sebelah lantaran kebanyakan nyimpen rumus dan teori kimia di otak kiri,, tapi harus ke iLP pangpol jem 3. abis transit dari transBSD, gue langsung cabut ke sono. nahh,, di sono,, dari jem 3 lewad gituu, ampe setengah 5an, kerjaan gue dan tmen2 gue cuma ngedit dan nyelesein artikel masing2. setelahnya? gakk ada. kenapa gakk pulang? gurunya bilang, you must see the whole process of the final layout. yang kalo diterjemahkan dalam bahasa indonesia,, dan diterjemahkan lagi dalam bahasa anak skeptis,,
lu gakk boleh pulang sampe layouter2 nyelesein koran kita yang sekarang baru jadi sekian halaman, sampe smua diprint.
wau. perfect. untungnya besok gue kgk ada apa2. tapi bner2 dah,, dari jem 6 sampe jem 8 gue cuma bengoooooooooong kek kuda songong. nahh, mulei jem 8 lewat dikit gitu tmen2 gue pada eror. brawal dari imel salah satu temen gue: punkadelic_*****@hotmail.com dari situ diciptakan sbuah inovasi nama terbaru: panglima --> punk-5 smentara 'polim'nya setelah brainstorming brubah jadi: paul-eem [fyi,, paul tuh nama guru di ILP sono yang suaranya suka direkam buat CD listening test: "Do not look at you neighbour's paper." yang khas shingga dibacany kek gini: "Dhu not luk et your neibohs peipah."] maka jadilah sbuah nama yang dinobatkan jadi nama geng kami: "Punk-5 Paul-eem"
nah itu dampak kerusakan otak kami yang pertama. dengan niat mengabadikan nama itu,, kami berencana bikin wallpaper khusus di salah satu komputer [fyi lagi,, kelas ILP PRESS tuwh di ruang komputer, jadi bisa bikin artikel, browsing internet (ini ni yang suka disalahgunakan utk buka fs, blog, dkk), ngedit layout, ngeprint, dsb].
trus guru yang ngelarang gue pulang itu tadi kluar. balik2 bawa spidol aneka warna. dy nyaranin,, kami bkin grafiti kami di whiteboard yang ada di situ. jadilah salah satu tmen gue bkin tuhh gambar. lengkap dgn nama2 anggota ILP PRESS yang juga udah dimodif: poppynx ichax dendenx deeveeax tashax vashax [senior mrgkap layouter] jivax [senior mrgkap layouter] day-weex [guru gue] bay-reex [guru nativenya,, yg kbtulan lg gkk ada di TKP]
behold.. our masterpiece:
okeii,, jadi akirna jam stgah 9 lewat dikit tiba dan koran kami baru slese di-print.. ohh snanknyaaaa bntar lagii pulankk.. dan akhirnya gue ampe rumah jem stgah 10 kurang dikit.
----------------------------------------------------------- WHAT'S UP tadi di dalem transBSD kondekturnya ngemeng ke gue, kalo mulei besok penumpang dah gakk boleh nyetop tuh bus di pinggir jalan. mesti wajib kudu harus di halte manapun. dengan alasan: angkot demo, katanya mereka rugi gara2 org pada milih naek transbsd. komen gue: gakk logis. gakk mau repot sendirian, orang laen harus ikut repot. hidup dah susah, jangan dibikin tambah susahlah.. ntar gue gimana,, dket skul gue gkk ada halte, minimal naek ojek ke dpan puspita ato naek angkot ke terminalnya skalian. lagian apa coba hubungannya gakk boleh nyetop transBSD di smbarang jalan sama angkot kehilangan penumpang?
----------------------------------------------------------- QUOTE OF THE DAY "Berlinangan airmata, yang jatuh bukan karena duka atau suka, aku pun berkata: "Inilah cinta. Inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa." Sambil terisak, yang bukan karena haru bahagia atau haru nelangsa, lagi aku berkata: "Itulah cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, dan bukan tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban." -Dewi Lestari [Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta]-